Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 02:07:11【Tempat Makan】761 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(5157)
Artikel Terkait
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh
- Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
- BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
- Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji
- Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Resep Populer
Rekomendasi

6 gaya hidup anak muda yang diam

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan